Komunikasi yang dilakukan oleh parasit ini dilakukan untuk mereplikasi dan meningkatkan kemungkinan parasit untuk ditularkan pada manusia lain. Penemuan ini diharapkan bisa memberikan jalan bagi para peneliti untuk membuat obat anti-malaria yang bisa memotong jalur komunikasi dari parasit.
Hasil penelitian bahwa parasit malaria bisa 'berbicara' dengan satu sama lain dalam tubuh manusia ini ditemukan oleh peneliti di Walter and Eliza Hall Institute yang bekerja sama dengan peneliti di University of Melbourne, seperti dilansir oleh Sky News (16/05).
Penelitian juga menunjukkan bahwa sinyal komunikasi muncul ketika parasit telah menyelesaikan tahapan kehidupan mereka. Sinyal ini kemudian ditransfer pada nyamuk yang akan menyebarkan penyakit mematikan tersebut.
Hal ini tentunya membuat peneliti cukup terkejut ketika mengetahui bahwa parasit bekerja secara kelompok serta nyamuk untuk menyebarkan penyakit.
